~ketika cinta bertasbih~

~ketika cinta bertasbih~
hanya Allah cinta kita selamanya

Saturday 3 May 2014

Denyut Kasih Medik

~* INFO FIQH MEDIK *~
Isu:
Adakah darah yg keluar selepas keguguran adalah darah nifas?perlukah tunaikan solat ke ats janin yg gugur?

Hukum: lihat situasi berikut:

1)Janin gugur dalam keadaan telah jelas bentuk kejadiannya seperti mempunyai kepala, tangan, kaki atau lain-lain. Maka, darah yg keluar selepas itu adalah darah nifas. Haram baginya solat, puasa, bersetubuh dan tawaf.

2)Janin gugur dalam keadaan tidak jelas kejadiannya, hanya berbentuk seketul daging. Maka, darah yang keluar itu adalah darah rosak. Diletakkan hukum wanita istihadhah. Wajib baginya solat, puasa dan sebagainya. Dia hendaklah berwuduk setiap kali ingin melakukan solat.

3)Janin yg gugur setelah ditiupkan roh (120 hari), hendaklah dimandi, dikafan, disolat dan diberi nama. Bahkan boleh dilakukan akikah untuknya.

4)Janin yg gugur sebelum ditiupkan roh, bolehlah dikuburkan di perkuburan Islam tanpa perlu dimandi dan disolat.

Friday 11 October 2013

Tha'labah ibn Abdul Rahman- "Pemuda berCIta Syurga"



Pernahkah saudara mendengar tentang kisah Ta’labah? Salah seorang daripada para sahabat Nabi S.A.W. Seorang pemuda yang punya misi dan visi yang sangat agung.

Seorang remaja yang begitu hebat di zaman Rasulullah S.A.W. Namanya Tha’labah bin Abdul Rahman, seorang remaja berusia 17 tahun. Setelah memeluk Islam, beliau selalu mengikut Rasulullah S.A.W mengajar. Jika Rasulullah berhajatkan sesuatu, Rasulullah S.A.W akan khabarkan kepada Ta’labah.


Suatu hari Rasulullah menyuruh Tha’labah mencari sesuatu. Ketika dalam perjalanan mencari barang yang Rasulullah hajati itu, Tha’labah telah melalui sebuah rumah yang pintunya terbuka. Angin yang bertiup membuatkan pintu tandas rumah tersebut juga terbuka, dan ketika itu Tha’labah terlihat akan seorang perempuan yang sedang mandi.


“A’uzubillah! Ya Allah aku takut nanti malaikat Jibril memberitahu kepada Rasulullah S.A.W! Ya Allah, aku takut turunnya ayat quran yang menyenaraikan aku dalam golongan orang yang berbuat dosa! Ya Allah…”


Rintihan Tha’labah


Dia merintih sehingga dia lupa akan barang yang dipesan oleh Rasulullah S.A.W. Dia melarikan diri dan terjumpa satu bukit di pinggir Madinah yang dipuncaknya ada sebuah gua. Tha’labah masuk ke dalam gua tersebut dan asyik menangis. Tha’labah menangis dan menangis, beliau kesal amat dengan dosanya.


Pada masa yang sama, Rasulullah S.A.W menanti kepulangan Tha’labah beberapa hari namun Tha’labah tidak kunjung tiba. Lalu Rasulullah S.A.W mengarahkan Saidina Umar RA untuk mencari Tha’labah dan beliau terjumpa Tha’labah di tempat dia bersembunyi di puncak bukit.


Umar berkata ”Tha’labah, Rasulullah mahu berjumpa kamu.”


“Kenapa? Sudah turunkah ayat al-Quran tentang dosaku, sudah beritahukah Jibril kepada Rasulullah, aku tidak mahu masuk neraka, aku tidak mahu masuk neraka.” Kata Tha’labah dalam ketakutan yang amat sangat.


Oleh sebab Tha’labah sudah tersangat lemah, Saidina Umar RA memimpinnya pulang ke rumah. Apabila Rasulullah SAW menziarah Tha’labah, Tha’labah sedang terlentang lalu Rasulullah SAW meriba kepala Tha’labah.


Tetapi Ta’labah mengetepikan kepalanya. Rasulullah bertanya, ”kenapa wahai Tha’labah?”


“Wahai Rasulullah, kepala yang penuh dosa ini tidak layak untuk berada di ribamu,” kata Tha’labah.


“Apa yang kamu mahu Tha’labah?”


“Ya Rasulullah, aku mahukan keampunan Allah”


Cita-citanya hanya Syurga


“Apa cita-cita kamu wahai Ta’labah?”


“Cita-cita aku hanya syurga Allah. Tolonglah doakan moga Allah mengampunkan dosa-dosaku.”


Lalu Rasulullah s.a.w berkata, ”wahai Tha’labah aku menjamin kepadamu apa yang kamu mahu dan cita-citamu. Inilah bukti taubatmu.”


Tidak lama selepas itu, Tha’labah menghembuskan nafasnya yang terakhir di riba Rasulullah SAW.


Ketika mayat Tha’labah siap dikafan dan tiba masa untuk dikebumikan, Rasulullah SAW datang agak lewat ketika itu. Para sahabat membuka jalan kepada Rasulullah untuk rapat ke kubur Tha’labah. Tetapi Rasulullah berjalan merapati kubur Tha’labah dalam keadaan berjalan yang perlahan, dan seperti tersekat-sekat.


Sahabat-sahabat bertanya, ”wahai Rasulullah, kami telah membuka jalan, mengapa Rasulullah berjalan dengan tidak selesa?”


Rasulullah menjawab, “kamu tidak dapat melihat betapa ramainya malaikat yang hadir menghantar Tha’labah ke kubur.”


Itulah kisah hidup seorang remaja hebat bernama Tha’labah. Betapa takutnya beliau dengan azab Allah SWT walaupun beliau tidak sengaja terpandang perempuan yang sedang mandi itu. Begitu malu bertemu Rasulullah, begitu mengharap keampunan Allah SWT, dan akhirnya menhembus nafas yang terakhir di ribaan insan mulia bernama Muhammad bin Abdullah, dan jasadnya diiringi malaikat ke kuburan. Subhanallah!


Lihat diri kita. Apakah kita menyesal dan bertaubat setelah berbuat dosa yang sengaja? Apakah kita sedar, dan menyesal serta bertaubat setelah berbuat dosa yang tidak sengaja? 


Tepuk dada, tanya iman. Moga Allah SWT mengampunkan dosa-dosa kita

Uwais al-Qarni - "Tidak terkenal didunia, tapi terkenal di langit"

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya.Dia adalah “Uwais al-Qarni”.

Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya.Seorang fuqoha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata :“Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri”.Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.

Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya. Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran.Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung. Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam. Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum.Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya.

Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya.Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi. Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat ? Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditingalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa.Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah.

Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata:“Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”.Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman. Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya.

Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang.Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah. Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”.Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemahuannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru.
Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun. Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama.Rosulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.”Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. dan bersabda : “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”.

Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di estafetkan Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama.Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka. Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni.Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman.

Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar ! Dia penghuni langit.Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ?“Abdullah”, jawab Uwais.Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan : “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?”Uwais kemudian berkata: “Nama saya Uwais al-Qorni”.Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah:“Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”.Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata:“Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”.Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan wang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya.Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata : “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.

Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya.Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais , waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dengan kencang. Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat.Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat di atas air. Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu.“Wahai waliyullah,” Tolonglah kami !” tetapi lelaki itu tidak menoleh.Lalu kami berseru lagi,” Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!”Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata: “Apa yang terjadi ?”“Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak ?”tanya kami.“Dekatkanlah diri kalian pada Allah ! ”katanya.“Kami telah melakukannya.”“Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!”Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut. Lalu orang itu berkata pada kami ,”Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semua selamat”.“Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ? ”Tanya kami.“Uwais al-Qorni”. Jawabnya dengan singkat.Kemudian kami berkata lagi kepadanya, ”Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir.” “Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?” tanyanya.“Ya,”jawab kami.Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaat di atas air, lalu berdo’a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan.

Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal.Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya. (Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.)Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang.

Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang.Mereka saling bertanya-tanya : “Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi tapi menjadi terkenal di langit.

 

Sunday 16 June 2013

seBiRu hAri iNi




Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang

Sebiru hati kita, bersama di sini




Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga

Seindah hati kita, walau kita kan terpisah




Bukankah hati kita telah lama menyatu

Dalam tali kisah persahabatan Illahi

Pegang erat tangan kita terakhir kalinya

Hapus air mata meski kita kan terpisah


Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini

Friday 7 June 2013

you're my pearl

Assalamualaikum.. aq rindu nak tulis dlm blog ni. N now aq nak bgthu, dah 2 minggu aq kat KOLEJ MATRIKULASI JOHOR. Alhamdulillah, so far semua berjalan lancar. Hari ni aq balik coz mggu balik. Dan point utama yg aq nak bgthu ialah, bestfriend aq buatkn spageti khas utk aq. Serius, aq appreciate cgt2. Sampai2 rumah je, tgok ada spageti kat pagar rumah aq. See, aq smpi x terkate. Dia sanggup masakan utk aq. 1st time aq rse dihargai cgt2. Thanks dear. Kau buat aq tersenyum sepanjang hari. N kau bleh masuk masterchef lpas ni. Hehehe. Sdap cgt thu x. I like it so much, much n much.*eh,over pulak. hehehe.

so, ni khas dari aq utk kau --> Nur Hamizah Binti Salihan ~aq syg kau sangat2 sbb kau satu dlm sejuta~

TIDAK KU MAMPU MEMBERIKAN KEMEWAHAN DUNIA,
TIDAK KU MAMPU MEMBERIKAN KEKAYAAN HARTA,

TETAPI,

AKU HANYA MAMPU MELETAKKAN DIRIMU DALAM DOAKU,
MENJADIKAN KAU SAHABAT YANG BOLEH BERSAMA-SAMA MENDAPATKAN ISTANA DI AKHIRAT SANA, IN SHAA ALLAH ^_^

Thursday 16 May 2013

teRimA kAsiH sEbAb iNgAt sAyA

Assalamualaikum.. ^_^

Semalam sblm tido, aq tgok nset aq sambil ingat someone yg aq rindu sgt, sangat2... Then,ada panggilan masuk. Tapi 6be x dikenali. Aku buat x thu jela sbb aq mmg x layan 6be yg aq x knal. Ntah knp hati aku tergerak nak jawab jugak call tu. And u guess what??? SHE CALL ME!!!!!!!!!!!! Alhamdulillah, penantian aku berakhir. Sungguh, aq rindu dia sgt2. Jumaat ni dia balik. X pe. Saya tunggu awak yea.

Terima kasih sebab ingat saya. Saya sayang awak Nur Hamizah  ^_^

hiasi hari anda dgn iman :-)




I made this widget at MyFlashFetish.com.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...